Rabu, 15 Oktober 2014

Post kali ini mengenai Template DOKUMEN PEMBANGUNA PERANGKAT LUNAK 

2  Kebutuhan Perangkat Lunak

2.3 Model Use Case

2.3.1 Definisi Actor

Pada fase Inception:
Tuliskan daftar actor dan deskripsi role untuk actor tersebut. Bisa dibuat dalam bentuk tabel berikut:


2.3.2 Definisi Use Case

Pada fase Inception:
Tuliskan daftar use case dan deskripsi singkat mengenai use case tersebut. Bisa dibuat dalam bentuk tabel berikut:

Untuk beberapa use case utama, buatlah skenario (flow of event) yang menggambarkan urutan interaksi actor dengan use case tersebut, dari awal sampai akhir.
Contoh:
Nama Use Case: ……………
Skenario:

2.3.3 Diagram Use Case

Pada fase Inception:
Buat diagram use case versi awal dalam UML. Lengkapi dengan uraian yang menjelaskan diagram tersebut.

2.4 Prototipe Antarmuka

Pada fase Inception:
Tampilkan prototipe antarmuka perangkat lunak dan beri penjelasan singkat untuk pemakaiannya.

2.5 Spesifikasi Tambahan

Pada fase Inception:
Tuliskan informasi tambahan mengenai setiap atau seluruh use case, terutama mengenai kebutuhan non fungsional.

2.6 Glossary

Pada fase Inception:
Tuliskan daftar istilah yang digunakan, terutama istilah yang spesifik terhadap domain problem.

3 Model Analisis

3.1 Deskripsi Arsitektur

3.1.1 Identifikasi Paket Analisis

Pada fase Inception:
Identifikasi paket analisis dengan mengacu pada diagram use case. Satu atau lebih use case dapat digabung kedalam satu paket.
Contoh:

3.1.2 Identifikasi Kelas Analisis

Pada fase Inception:
Untuk setiap paket analisis di atas, identifikasi kelas analisis dengan mengacu pada skenario setiap use case.
Contoh:

3.2 Realisasi Use Case Tahap Analisis

Pada fase Inception:
Untuk setiap use case utama, gambarkan diagram kelas analisis versi awal.

3.3 Kelas Analisis

Pada fase Inception:
Pada fase ini belum diisi.

3.4 Paket Analisis

Pada fase Inception:
Pada fase ini, belum diisi.

3.5 Pedoman Perancangan

Pada fase Inception:
Tuliskan pedoman perancangan yang perlu dituliskan.

4 Model Perancangan

4.1 Deskripsi Arsitektural

4.1.1 Konfigurasi Jaringan

Pada fase Inception:
Tuliskan dan gambarkan jika perlu, konfigurasi jaringan versi awal yang akan digunakan untuk PL ini.

4.1.2 Identifikasi Subsistem Pendukung

Pada fase Inception:
Identifikasi subsistem yang akan digunakan untuk PL ini, misalnya:
- aplikasi lain yang akan dimanfaatkan
- middleware dan software-system yang akan digunakan

4.2 Realisasi Use Case Tahap Perancangan

Pada fase Inception:
Pada fase ini belum diisi.

4.3 Kelas Perancangan

Pada fase Inception:
Pada fase ini belum diisi.

4.4 Perancangan Subsistem

Pada fase Inception:
Pada fase ini belum diisi

4.5 Antarmuka

Pada fase Inception:
Pada fase ini belum diisi.

4.6 Model Deployment

Pada fase Inception:
Pada fase ini belum diisi.

5 Implementasi

5.1 Implementasi Komponen

Pada fase Inception:
Belum diisi.

5.2 Implementasi Subsistem

Pada fase Inception:
Belum diisi.

5.3 Implementasi Antarmuka

Pada fase Inception:
Belum diisi.

6 Pengujian

6.1 Rencana Pengujian

Pada fase Inception:
Belum diisi.

6.2 Prosedur Pengujian

Pada fase Inception:
Belum diisi.

6.3 Kasus Uji

Pada fase Inception:
Belum diisi.

6.4 Komponen Pengujian

Pada fase Inception:
Belum diisi.

6.5 Defect

Pada fase Inception:
Belum diisi.

6.6 Evaluasi Pengujian

Pada fase Inception:
Belum diisi.

Information Management System (IMS)


Definition - What does Information Management System (IMS) mean?


Information Management System (IMS) is a general term for software designed to facilitate the storage, organization and retrieval of information.

IMS is also the name of IBM’s mammoth software program developed in the 1960s to support NASA's Apollo space program. This IMS version was the precursor to IBM's premier hierarchical database management system (DBMS).


Techopedia explains Information Management System (IMS)


Unlike DB2 (IBM’s relational database software), an IMS database uses segments, or data blocks, as building blocks of the hierarchical model. Within each segment are multiple data pieces, which are known as fields. At the top of the hierarchy, the segment is known as the root segment. Segments of a specific segment are known as child segments. The child segment order represents the order in which each entry is entered in a database.

Hierarchical IMS databases generally come in three forms:

Full function database: Derived from the Data Language Interface (DL/I), this database form may have more than one single access method. Overflow Sequential Access Method (OSAM) or Virtual Storage Access Method (VSAM) may be used to store and access database fields.
Fast path database: Designed to facilitate an optimum transaction rate. Examples are data entry databases (DEDB) and main storage databases (MSDB).
High availability large databases (HALDB): Handles large volumes of data and provides reliable availability for each piece of data in the database.

Software Requirement Specification (SRS)

Requirement adalah gambaran dari layanan (services) dan batasan bagi system yang akan dibangun. Atau requirement adalah pernyataan/gambaran pelayanan yang disediakan oleh system, batasan – batasan dari system dan bisa juga berupa definisi matematis fungsi – fungsi system.

Definisi persyaratan :
 kondisi kemampuan yang dibutuhkan oleh pengguna untuk memecahkan masalah atau mencapai
tujuan;
 Suatu kondisi atau kemampuan yang harus dipenuhi atau dimiliki oleh sistem untuk memenuhi kontrak, standar, spesifikasi, atau dokumen resmi lainnya yang dikenakan "Tujuan dari kegiatan persyaratan untuk menghasilkan Spesifikasi Persyaratan Software / software requirement spesification (SRS) yang menjelaskan apa perangkat lunak yang diusulkan harus melakukan tanpa menggambarkan bagaimana perangkat lunak akan melakukannya.

Value of a Good SRS
 Tujuan dasar dari SRS adalah untuk menjembatani kesenjangan komunikasi antara klien dan pengembang, sehingga mereka memiliki visi bersama tentang perangkat lunak yang akan dibangun.
 Oleh karena itu, salah satu keuntungan utama dari SRS yang baik adalah :

1. SRS menetapkan dasar kesepatakan antara Pengguna dan Pengembang Jadi, melalui SRS, klien secara jelas menggambarkan apa yang diharapkan dari pengembang.
2. SRS menyediakan referensi untuk validasi produk akhir SRS membantu klien menentukan apakah perangkat lunak yang memenuhi persyaratan. Tanpa SRS yang tepat, tidak ada cara klien dapat menentukan apakah perangkat lunak yang disampaikan adalah apa yang diperintahkan, dan tidak ada cara pengembang dapat meyakinkan klien bahwa semua persyaratan telah dipenuhi

Kebutuhan Proses
 Proses persyaratan adalah urutan kegiatan yang perlu dilakukan dalam fase persyaratan dan yang berujung pada menghasilkan dokumen berkualitas tinggi yang berisi SRS.
 Proses persyaratan biasanya terdiri dari tiga tugas dasar: masalah atau analisis kebutuhan, persyaratan spesifikasi, dan validasi kebutuhan

Spesifikasi persyaratan
 Fokus spesifikasi persyaratan adalah pada penetapan persyaratan dalam dokumen. Isu-isu seperti representasi, bahasa spesifikasi, dan alat-alat yang ditujukan pada kegiatan ini.
 Mengatur dengan benar dan menjelaskan persyaratan adalah tujuan yang penting dari kegiatan ini.

Validasi persyaratan
Validasi Persyaratan berfokus untuk memastikan bahwa apa yang telah ditetapkan  dalam SRS adalah
segala yang berkaitan dengan persyaratan perangkat lunak dan memastikan bahwa SRS berkualitas baik.
Proses persyaratan berakhir dengan produksi SRS divalidasi.

Proses kebutuhan

Perangkat lunak harus memberikan bantuandalam merepresentasikan dan mengakses file-fileeksternal yang dibuat dengan alat bantu lain. Persyaratan Fungsional dan Non Fungsional Persyaratan User

Persyaratan Sistemo Dokumentasi Persyaratan Perangkat Lunak RPL.
User harus diberi fasilitas untuk mendefinisikan jenis file eksternalo Setiap file eksternal bisa memiliki alat bantu relevan yang bisa diterapkan pada file tersebut.o Setiap file eksternal bisa direpresentasikan sebagai ikon yang spesifik pada display usero Fasilitas harus disediakan untuk ikon yang merepresentasikan suatu jenis file eksternal yang akan didefinisikan oleh usero  Ketika user memilih seuatu ikon yang merepresentasikan file eksternal, efek pemilihan adalah penerapan alat bantu yang berhubungan dengan jenis file eksternal ke file yang direpresentasikan oleh ikon yang dipilih RPL Gambar ini menunjukkan bagaimana persyaratan user dapat diperluas menjadi beberapa persyaratan system. Persyaratan user harus ditulis untuk klien dan manajer kontraktor yang tidak memiliki pengetahuan teknis rinci mengenai system.o spesifikasi persyaratan sistemm harus ditunjukan bagi staf teknis senior dan manajer proyek. Spesifikasi ini akan dipakai dai klien dan kontraktor End-user system dapat membaca kedua dokumen ini. Yang terakhir, spesifikasi perancangan lunak merupakan dokumen yang berorientasi pada implementasi. Spesifikasi ini harus ditulis untuk perekayasa perangkat lunak yang akan mengembangkan system.

Persyaratan Fungsional: Pernyataan layanan tentang bagaimana sistem harus bereaksi terhadap input,  sistem harus berlaku pada situasi-situasi tertentu. Secara khusus menyatakan apa  yang tidak boleh  dilakukan sistem. Merupakan penjelasan tentang layanan yang perlu disediakan oleh system, bagaimana  system menerima dan mengolah masukan, dan bagaimana system mengatasi situasi – situasi tertentu.  Selain itu kadang – kadang juga secara jelas menentukan apa yang tidak dikerjakan oleh system. Functional Requirement menggambarkan system requirement secara detail seperti input, output dan  pengecualian yang berlaku

Persyaratan Non Fungsional: Pernyataan tentang batasan layanan dan fungsi yang diberikan sistem. Karena berkaitan dengan kebutuhan system secara keseluruhan, maka kegagalan memenuhi kebutuhan  jenis ini berakibat pada system secara keseluruhan.Contoh kebutuhan jenis ini adalah kecepatan  akses,  keamanan data, besarnya kapasitas penyimpanan yang diperlukan, privasi masing – masing  profil/account, bahasa pemrograman yang digunakan, system operasi yang digunakan. Ada 3 jenis persyaratan non – fungsional :
a. Product req
Berkaitan dengan kehandalan, kecepatan, kemudahan digunakan, kapasitas memori yang  dibutuhkan dan efisiensi system.
b. Organisasi req
Berkaitan dengan standar, bahasa pemrograman dan metode rancangan yang digunakan
c. External req
Berkaitan dengan masalah etika penggunaan, interoperabilitas dengan system lain, legalitas dan privasi.

Persyaratan Domain: Persyaratan yang datang dari domain aplikasi sistem dan merefleksikan karakteristik domain tersebut. User dapat mencari semua atau satu set awal database atau memilih subset darinya  Sistem akan menyediakan viewer yang sesuai bagi user untuk membaca dokumen pada penyimpanan (store) dokumen. Semua pemesanan diberi identifier yang unik(ORDER_ID) yang dapat di copy user ke areapenyimpanan permanen untuk account tersebut.

Persyaratan Produk: persyaratan yang diambil dari spesifikasi produk, seperti persyaratan hardware  untuk mendukung kinerja.o Persyaratan Organisasi: persyaratan yang berasal dari kebijakandan prosedur pada organisasi

Persyaratan Eksternal: Persyaratan yang berasal dari faktor eksternal terhadap sistem dan proses pengembangannya

Beberapa Macam Requirement
 User Requirement (Kebutuhan Pengguna)
•Pernyataan tentang layanan yang disediakan system dan tentang batasan – batasan operasionalnya. Pernyataan ini dapat dilengkapi dengan gambar/diagram yang dapat dimengerti dengan mudah.
 System Requirement (Kebutuhan Sistem)
• Sekumpulan layanan/kemampuan system dan batasan – batasan yang ditulis secara detail. System Requirement document sering disebut functional Specification (Spesifikasi Fungsional), menjelaskan dengan tepat dan detail. Ini bisa berlaku sebagai
kontrak antara klien dan pembangun.
 A Software Design Specification ( Spesifikasi Rancangan Perangkat Lunak)• Gambaran abstrak dari rancangan software yang menjadi dasar bagi perancangan dan implementasi yang lebih detail

Ringkasan / Kesimpulan :
 Tujuan utama dari proses persyaratan adalah untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan perangkat lunak (SRS) yang menangkap secara akurat kebutuhan klien dan yang membentuk dasar dari pengembangan perangkat lunak dan validasi.
 Ada tiga aktivitas dasar dalam proses persyaratan : analisis masalah, spesifikasi, dan validasi. Tujuan analisis adalah untuk memahami aspek-aspek yang berbeda dari masalah, konteksnya, dan bagaimana hal itu cocok dalam organisasi klien. Dalam spesifikasi persyaratan yang ditetapkan masalah mengerti atau tertulis, menghasilkan SRS. Persyaratan validasi dilakukan untuk memastikan bahwa persyaratan yang ditentukan pada SRS memang apa yang diinginkan.
 kunci karakteristik yang diinginkan dari SRS adalah: ketepatan, kelengkapan, konsistensi, unambiguousness, Pemastian, dan peringkat untuk penting.
 SRS yang baik harus menentukan semua fungsi software perlu dukungan, persyaratan kinerja sistem, kendala desain yang ada, dan semua antarmuka eksternal.
 menggunakan Kasus pendekatan populer untuk menentukan kebutuhan fungsional.
 Setiap use case menentukan interaksi sistem dengan aktor utama, yang memulai use case untuk
mencapai beberapa tujuan.

IDE Netbeans

saya akan menjelaskan langkah-langkah dalam membuat project awal aplikasi java di Netbeans. Untuk code editor kita bisa menggunakan berbagai macam software antara lain, Netbeans IDE, Eclipse IDE, jCreator, dan masih banyak lagi.
Netbeans IDE sendiri saat ini sudah berada pada versi terbaru Netbeans IDE 8.0.1. Saya sendiri menggunakan Netbeans IDE versi 7.3.1. Untuk lebih jelasnya tentang versi dari Netbeans IDE bisa mengecek langsung ke websitenya di https://netbeans.org/.
Oke langsung aja, setelah instalasi JDK dan Netbeans IDE selesai, buka Netbeansnya.







Ini laha tampilan loading dari NetBeans, setelah loading selesai maka akan muncul tampilan seperti berikut ini :






Untuk membuat project baru, klik File > New Project…  seperti tampilan berikut :






 atau dengan menggunakan shortcut Ctrl+Shift+N.  Kemudian akan masuk ke wizard New Project







Pada bagian Categories, pilih kategori bahasa project yang ingin dibuat. Karena kita akan membuat project java, pilih Java, kemudian pada Projects, pilih Java Application. Klik Next >. selanjutnya akan muncul tampilan seperti berikut :






Kemudian akan masuk ke wizard New Java Application, isi Project Name sesuai dengan nama project yang dibuat, kemudian Project Location adalah lokasi penyimpanan project. Kemudian pada bagian checkbox Create Main Class, jika kita ingin membuat main classnya, cukup centang checkbox dan masukkan nama main classnya. Kemudian klik Finishselanjutnya akan muncul tampilan seperti berikut :






Setelah project selesai dibuat, pada bagian tab Projects akan muncul nama project yang dibuat beserta isinya. Kemudian pada bagian Source Packages, terdapat package dan main class yang telah dibuat sebelumnya. (Jika pada saat membuat project tidak mencentang Create Main Class, package beserta main classnya tidak ada sehingga harus dibuat dulu).
Ketika kita buka main classnya, akan muncul source code default yang berisi nama package, nama class dan main methodnya.
Nah selanjutnya kita tinggal membuat coding sesuai dengan project yang dibuat. Contohnya saya akan menampilkan text Hello Java, maka di dalam main method tambahkan kode System.out.println("Hello Java"); seperti tampak pada gambar berikut:






Kemudian jalankan program dengan cara klik Run > Run Project (NamaProject) atau menggunakan shortcut F6. atau klik kanan seperti gambar berikut :






Hasilnya akan muncul pada tab Output seperti berikut ini:






Tri Makasih :)

Levels Of Management

Levels Of Management

Have you ever heard the expression, 'Too many generals, not enough privates'? That's because the traditional organizational model has a pyramid structure of management - a few top-level managers, more middle-level managers, and the most supervisors (also called low-level managers). Workers aren't on the management pyramid, but you can think of them as the foundation of the structure. Generally, when there are too many top-level managers (generals) and not enough workers (privates), it's difficult to carry out big-picture plans. It's an expression that demonstrates that each level of management serves a unique purpose.
  • Top-level management is focused on market positioning through long-range strategic planning.
  • Middle-level managers deal with decision-making within their area of responsibility and implementing projects that will meet the strategic objectives of the organization.
  • Low-level managers directly manage the workers and take responsibility for the day-to-day operations of the business. They prioritize the tasks necessary to implement the projects determined by middle managers, which are in turn part of a long-range strategic plan.

Information Flow Through Management Levels

All members of the organization need the right information in order to do their work. Let's look for a moment at the movement of information through the three levels of management.

Managerial Levels, Skills, and Information Flow
Levels of Management Skills
The blue arrows in this image showinformation flow through the organization. Top-level managers draw in facts, details, and data from the managers below and from outside the organization then push that information down through the organization. They also report out of the organization, such as to shareholders or boards. Middle-level managers report information up to the top, share information with colleagues in other departments, and push information down to lower-level management. Supervisors get daily reports on the current conditions from the employees and report upward while communicating relevant information to workers.
Why does information flow matter to you as a top-level manager? Imagine you are setting strategy for the organization, but the workers aren't accurately or regularly communicating daily details to their supervisors. So, you have only a partial picture of customer needs based on those people who fill out online surveys days after they've been shopping. How can you plan an effective strategy? You might call together the senior management and set improved communication as your first strategic objective. The middle-level managers would figure out different ways to communicate better in their departments. Maybe accounting decides to create a company-wide wiki-spreadsheet or the head of manufacturing decides to redesign the daily reports, making them easier to use. Supervisors might start taking more detailed notes. When your strategic objective has been met, you'll have enough detail to set organization-wide goals.

 
/*SYNTAX HIGHLIGHTER*/